Cara Saya Jualan di Kios Agar Banyak Barang yang Laku

Sepertinya, anak SD saja sudah tidak perlu lagi diajari cara jualan sepanjang harga barangnya sudah tahu dan ngerti hitung untuk uang kembalian. Apalagi Anda yang memang sudah khatam mengenai dunia jual beli.

Namun...

Ada hal menarik yang saya lakukan dan pengalaman ini mungkin menjadi patut untuk dibagi.

Meskipun ini berdasarkan eksperimen di kios orang tua selama hampir 4 bulan, saya tetap tidak menjamin bahwa hasilnya akan sesuai dengan ekspektasi Anda. Apalagi kalau sudah pada tahap berangan-angan seperti orang kaya. Banyak duit. Bisa kemana-mana dan uang tetap mengalir ke rekening. Terlalu fatal kalau sampai segitunya, pemirsa.

Karena ini cuman pengalaman di kios/toko, jadi bisa saja tidak dapat diterapkan terutama untuk bisnis online.

Jadi, gini...

Kiosnya kami itu jualannya sembako. Barangnya serba ada karena memang campur-campur. Sampai barang elektronik saja ada. Nah, model jualan kayak begini kan hampir semua orang bisa menjadi calon konsumen/pembeli sebab variasi barang menjadi beragam.

Hal yang sulit kita ketahui tentang pembeli adalah apakah mereka membeli barang yang benar-benar dibutuhkannya atau tidak. Terkadang, masuk untuk menanyakan ketersediaan dan harga item tertentu, eh pas keluar malah membeli barang lainnya.

Tapi jangan terlalu pusing dengan itu. Yang penting jualan tetap laku.

Cara yang saya lakukan sangatlah sederhana. Yaitu, dengan menyediakan uang kembalian dari semua nominal Rupiah yang masih berlaku di Indonesia Raya tercinta ini.

Di banyak kios pasti sudah banyak yang melakukan ini. Bahkan, nyimpan duit seribu dua ribuan untuk jaga-jaga agar pembeli tidak lari ke kios sebelah karena kita tidak punya uang kembalian. Cuman segitu caranya!?

Yah tidak donk.

Ketika pelanggan sudah memberikan uang pembayaran barang, kan belum tentu pas nominalnya. Kita juga pasti kalau lagi mau belanja, seringnya menggunakan duit dengan nominal diatas harga barang tersebut. Kita sebagai penjual kan sudah tahu berapa kembaliannya. Jadi, ayo jualan lagi. Langsung informasikan saja bahwa masih ada sekitar berapa rupiah uang sisanya. Dan, tawarkan barang lain yang sekiranya bisa ditutupi dengan uang kembalian tersebut.

Baca Juga: Cara Jual Laptop Rusak dengan Harga Lumayan

Pada tahap ini, sudah sangat banyak orang yang melakukannya. Jika tidak tertarik juga dengan tawaran kita, selanjutnya lakukan langkah ketiga dengan mengakalinya lewat uang kembalian.

Jangan di konotasikan negatif dulu ya maksud saya ini.

Strategi ketiga adalah dengan memberikan uang kembalian dengan kombinasi berbagai nominal atau nilai. Tujuannya adalah agar uang yang kita berikan tersebut terkesan masih banyak.

Ini hanya asumsi saja. Namun, saya kok yakin ya bahwa itu pasti akan mempengaruhi psikologi atau mungkin pola pikir seseorang. Contohnya gini. Uang 50 ribu 1 lembar kan sama dengan selembar uang 20 ribu + selembar uang 10 ribu + 2 lembar uang 5 ribu + 10 lembar uang seribu. Pada dasarnya, nilainya memanglah sama. Tapi, apa kebanyakan dari kita benar-benar fokus ke nominal atau justru ke banyak lembaran uangnya?

Semakin banyak uang kertasnya, saya juga yakin bahwa banyak yang akan fokus ke kuantitasnya. Jadi si pembeli tadi seolah akan berpikir "beli apa lagi ya!?" Kan duitnya masih "banyak".

Lagi-lagi itu hanyalah opini saya saja. Namun, dengan strategi diatas, bisa jadi tawaran atau cara kedua kita sebelumnya akan kembali menjadi menarik bagi si empunya uang kembalian dan Anda sudah pasti tahu kan apa alasan yang melatarbelakanginya.

Kalau gak berhasil juga, mungkin memang belum rejekinya kita. Setidaknya kita sudsh berusaha. Toh, satu cara ini gak mungkin bisa work pada semua orang. Tapi, ya lumayan. Dari seratusan orang yang di giniin, kebanyakan puluhan yang nyangkut. Alhasil, perlahan-lahan barang yang ada di kios jadi semakin berkurang. Bisnis jadi lancar jaya.

Anda punya pendapat lain?

Comments