9 Fakta Sampah Elektronik (E-Waste) yang Harus Anda Ketahui

Sampah elektronik (E-Waste) merupakan salah satu jenis sampah yang sulit untuk dilakukan proses pendaur-ulangan karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta teknologi yang canggih. Disisi lain, hampir setiap bagian yang dimilikinya sebenarnya sangat berharga karena terdiri dari berbagai macam komponen pembentuk mulai dari plastik, besi, perak, tembaga, hingga emas dan masih banyak lagi.

Namun, seberapapun berharganya, jika sampah tersebut dalam volume yang sangat besar terlebih melebihi kapasitas tempat pembuangan, maka tentunya akan menjadi masalah baru yang harus diselesaikan. Coba perhatikan barang-barang elektronik yang ada di rumah anda saat ini. Masing-masng dari kita memiliki berapa banyak diantaranya. Bayangkan jika hampir seluruh orang di dunia juga memilikinya. Bukankah akan ada begitu banyak sampah yang dihasilkan jika kita hanya menggunakannya selama satu bulan atau satu tahun?

Fakta tentang sampah elektronik


Berdasarkan asumsi diatas, berikut 9 fakta mengenai sampah elektronik yang ada baik di Amerika maupun di seluruh dunia yang dilansir dari DoSomething.org.

1. Pada tahun 2009, barang-barang elektronik yang telah rusak seperti TV, komputer, berbagai peralatan lainnya termasuk printer, scanner, mesin fax, mouse, keyboard, dan telepon genggam (hp) yang dibuang menjadi sampah jika ditotalkan keseluruhannya mencapai 2,37 juta ton.

2. Di negeri Paman Sam (Amerika Serikat), sampah elektronik mencapai 2% jumlahnya dari berbagai jenis sampah yang ada, namun nilainya sama dengan 70% dari keseluruhan sampah beracun yang ada.

3. Terdapat 20 hingga 50 juta metrik ton sampah elektronik yang dibuang di seluruh dunia.

4. Telepon seluler dan benda-benda elektronik lainnya memiliki kandungan metal yang tinggi dan sangat berharga seperti emas dan perak. Penduduk Amerika sendiri menjadikannya sebagai sampah (dibuang) dengan nilai mencapai sekitar 60 juta dollar setiap tahunnya. Bagaimana dengan Indonesia?

5. Hanya sekitar 12,5% saja sampah elektronik yang baru bisa di daur ulang (recycle) hingga saat ini.

6. Untuk setiap 1 juta hp yang telah di daur ulang, terdapat sekitar 16.000 kg tembaga, 350 kg perak, 34 kg emas, dan 14 kg palladium yang mampu didapatkan kembali.

7. Dengan hanya mendaur-ulang 1 juta laptop saja dapat membantu untuk menghemat energi, yaitu sama dengan penggunaan listrik yang digunakan oleh 3.657 rumah di Amerika dalam kurun waktu satu tahun.

8. Dibutuhkan sebanyak kurang lebih 240 kg bahan bakar jenis fosil, 22 kg bahan kimia, dan 1.5 ton air untuk memproduksi satu komputer dan monitor.

9. Barang-barang elektronik yang dianggap berbahaya namun tidak begitu dibatasi adalah seperti tv dan monitor komputer yang mengandung tabung sinar katoda, monitor LCD, TV LCD, TV Plasma, dan pemutar DVD portable yang juga memiliki layar LCD.

Fakta-fakta diatas tentu saja bukanlah keseluruhan kenyataan yang ada, namun hanya sebagian kecil dari apa yang telah diketahui dan masih sangat banyak realita lainnya yang seharusnya menggugah kesadaran kita sebagai individu untuk bijak dalam menggunakan peralatan elektronik yang sudah ada. Setidaknya bisa dimulai dengan membeli apa yang benar-benar dibutuhkan untuk mempermudah kehidupan kita.

Dari sembilan poin diatas, diharapkan juga bahwa pengetahuan tersebut bisa menjadi langkah awal bagi kita semua untuk turut andil dan berpartisipasi aktif dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup bagi generasi selanjutnya disebabkan karena banyaknya kandungan kimia berbahaya yang bisa merusak tata lingkungan sekitar.

Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa juga untuk membaginya dengan teman-teman anda lainnya untuk menyampaikan pesan positif dari tulisan sederhana ini. Terima kasih.

Comments