UC Browser Itu Memang Sangatlah Ringan, Tapi...

Entah bulan berapa tepatnya, yang jelas pada 2017 yang lalu - pemasangan UC Browser di hp akhirnya saya copot.

Awal menggunakannya memang sangatlah ramah bagi pengguna. Selain ringan, adanya fitur pencekalan iklan secara otomatis juga semakin menambah pengalaman berselancar di internet. Setidaknya, itu menurut saya sebelumnya.

Ringan, bagus, tapi kenapa di uninstall?

Awalnya saya berpikir baik-baik saja, namun ternyata ada pihak yang dirugikan jika dipikir kembali.

Pertama pada tidak tampilnya iklan di berbagai situs yang diakses. Saya akhirnya memilih untuk sadar bahwa iklan yang muncul di berbagai blog dan situs tersebut adalah salah satu cara pemiliknya untuk mencari makan.

Gak kebayang kesalahan saya yang merasa nyaman dengan penggunaan browser ini tapi malah mencegah para penulis blog yang menggantungkan hidupnya sebagai seorang publisher (penayang iklan). Belum lagi blogger lainnya yang baru merangkak perlahan memasuki dunia blogging seperti saya.

Meskipun fitur tersebut bisa di non-aktifkan, namun tetap saja sedikit mengganggu karena berjalan aktif secara otomatis saat pertama kali menginstallnya. Lah kan pasti ga banyak orang yang mengetahui fitur tersebut dan mau melakukan pengaturan ulang. Belum lagi, iklan tidak 100% hilang karena digantikan oleh iklan dari pihak UC sendiri. Gila gak tuh.

Tidak mengherankan waktu belum saya uninstall, beberapa blog/situs berbahasa Indonesia dan Inggris, memberi peringatan dalam bentuk pop-up message untuk menonaktifkan pengaturan iklannya karena berhasil dideteksi. Lebih jauh dari itu, sudah banyak blog yang juga mengarahkan kontennya untuk terbuka otomatis di browser lainnya (biasanya Google Chrome).

Alasan kedua adalah feed berita setelah berhasil membuka aplikasinya. Biasanya politik (kalau ini gak apa-apa) dan berita-berita heboh yang sangat tidak membantu hidup saya dan mungkin juga Anda yang ingin mengkonsumsi informasi bermanfaat. Semakin heboh, semakin ditempatkan pada posisi teratas. Entah bagaimana mereka melakukannya.

Terkait berita heboh ini, biasanya ketika di klik, justru malah diarahkan ke Play Store karena hanya bisa diakses melalui UC News. Ini juga sangat mengganggu karena saat kita tidak memilih untuk menginstall UC News, shortcut apk tersebut malah muncul bersandingan dengan aplikasi lainnya yang telah terpasang di hp. Memang bisa dihapus. Namun cara seperti ini menurut saya adalah pemaksaan, karena kita sendiri tidak pernah menginginkannya. Ibarat orang asing yang tidak pernah kita kenal, tapi tiba-tiba masuk dan tinggal di rumah tanpa izin ke tuan rumah.

Belum lagi notifikasi berita yang sering muncul di bagian atas tampilan hp karena UC Browser yang prosesnya berjalan secara background dan otomatis meskipun sudah di close. Gak usah heran kalau aplikasi ini juga berkontribusi dalam pengurangan kuota internet.

Kedua alasan diatas bagi saya pribadi sudah lebih dari cukup untuk tidak lagi menggunakannya di masa mendatang. Entah sampai kapan.

Artikel ini hanyalah pengalaman saya secara pribadi dan tidak ada ajakan lain selain untuk lebih bijak lagi menggunakan aplikasi terutama browser di hp baik yang support Android maupun Ios.

Yang saya tahu pasti, setidaknya langkah ini bisa memberikan peluang penghasilan bagi pemilik blog dari ratusan dan mungkin ribuan informasi yang telah dipublikasikan gratis secara online. Apalagi menulis online itu tidak hanya butuh waktu dan gadget yang mendukung, tapi juga biaya.

Karena itu, saya memilih untuk menghargai itu semua. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Comments