Saya Masih Malas Menulis di Blog

Namanya malas, bisa terjadi pada siapapun. Namun jika berbicara mengenai diri sendiri, sifat tersebut justru kerap saya rasakan karena memang menginginkannya. Termasuk dalam menulis blog ini. Saaaaangat malas sekali. Terlihat dari jarak waktu antara postingan terakhir dibanding yang sebelumnya.

"Ah, lagi kerja ini kok!"
"Belum ada waktu, nanti aja deh"

Dan masih banyak alasan lain yang sebenarnya dijadikan pembenaran demi menyenangkan diri sendiri. Terlalu sering berkompromi dan itu sangat bisa menurunkan produktivitas karena blog lain pun mendapatkan pengaruh yang sama. Tak ada lagi postingan terbaru.

Kamu gak bakalan nemuin tips dan cara mengatasi rasa malas dalam artikel ini, karena saya sendiri pun masih memikirkan bagaimana mengatasinya. Secara sederhana, dengan mengatakan bahwa dengan menjadi rajin saja, itu semua sudah cukup. Sesederhana itu sebenarnya.

Namun kembali diperhadapkan dengan yang namanya konsistensi.

Karena itu saya sangat salut, terutama pada blogger lain yang tetap produktif hingga hari ini dan sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Pokoknya, angkat topi deh saya. Karena sebesar apapun keinginan dalam diri saya untuk seperti itu, tetap saja belum mampu untuk tercapai.

Masih jauh, Jenderal!

Kegiatan mereka bisa saja lebih banyak dari saya, lebih sibuk, lebih banyak menghadapi tantangan dalam pekerjaan dan juga kehidupan keseharian dan sebagainya. Namun, mereka tetap mau berbagi lewat tulisan. Bahkan mungkin tetap update sehari sekali secara terus-menerus.

Gimana gak salut, wong pada setiap pekerjaan yang tidak sanggup saya mulai, justru mereka mungkin sudah pada tahap penyelesaian tulisan. Tinggal klik publish, lalu bereslah sudah.

Saya sendiri memang cukup mudah salut pada apa yang bisa dilakukan orang lain, namun tidak oleh diri sendiri. Dan saya rasa hal ini wajar bahkan kebanyakan kita melakukan hal yang sama.

Padahal kalau berbicara waktu, jelas bahwa manusia dimanapun memiliki batas maksimal yang sama. Yaitu 24 jam dalam sehari-semalam. Tidak lebih maupun kekurangan barang sedetik pun.

Namun yah, mau bagaimana lagi. Namanya juga malas, apa bisa dikata. Apa kamu juga ngerasain hal yang sama?

Mudah-mudahan sih tidak. Karena malas itu berat, biar aku aja.

Perjuangan melawan sifat malas ini sendiri seolah tak berakhir. Selama hidup, selama itu pula harus dihadapi. Gak ada berhentinya deh. Mau kamu itu sebagai blogger maupun petani. Semua memiliki peluang yang sama.

Apalagi jika karena kebodohan, hingga saya sendiri pun belum mampu menemukan formula yang tepat untuk mengatasinya. Atau jangan-jangan niat saya yang perlu diluruskan kembali? Bersamaan dengan target yang harus ditetapkan agar tantangan yang tercipta mampu memotivasi?

Tahu ah, malas saya mikirnya!

Kalau menurut kamu, bagaimana caranya agar tetap menulis setiap hari (misalnya) meskipun terkadang dihinggapi oleh sifat malas ini? Beritahu saya di komentar ya. Terima kasih.

Comments