Murahnya Jasa Backlink, Tapi Kok Saya Khawatir Ya?

Saya selalu senang menganggap diri saya sebagai blogger pemula. Dengan begitu, motivasi untuk tetap belajar tetap ada. Tetap bisa menanyakan tentang hal remeh-temeh yang saya anggap penting dan butuh opini dari pihak lain.

Ok saya akui, motivasinya kadang cuman sedikit. Kadang juga membara tidak karuan.

Beberapa waktu yang lalu (saya lupa tepatnya kapan) saya menemukan salah satu jasa backlink hingga alamat situsnya pun tak luput dari Ctrl + D jari-jemari saya.

Alasannya adalah karena cukup terjangkau. Bahkan hanya dengan harga 100ribuan, akan ada beberapa contextual backlink yang kita dapatkan ke situs yang ingin kita optimasi. Dan berbagai link tersebut berasal dari domain yang rata-rata sudah memiliki ranking puluhan. Itu belum termasuk janji bahwa masing-masing artikel akan disiram dengan banyaknya backlink yang bertindak sebagai tier-2.

Practically, that will be the link juice strategy you have dream of.

Tidak ada yang keliru apalagi salah mengenai jasa tersebut. Tidak sama sekali. Hanya pikiran saya saja yang sedikit ngawur.

"Sejauh mana saya bisa berharap dengan jasa yang seharga 100ribuan?"

Pikiran saya mengatakan demikian. Bukannya apa-apa. Pengerjaannya yang hanya memakan waktu 1 mingguan atau bahkan lebih, sampai berani menjamin bahwa kata kunci apapun yang ditarget akan masuk hingga no. 1 di SERP Google. Entah hanya sebatas 1 atau 2 keyword yang akan dioptimasi dengan harga layanan seperti itu, saya tidak lagi membuka situsnya saat menuliskan ini.

Kok gak bangun blog asuransi saja ya atau tentang topik kesehatan yang banyak para blogger lain mengakui bahwa nilai cpc-nya yang biasanya cukup tinggi? Kenapa harus capek-capek bikin jasa backlink segala?

"Ooh, mungkin pemilik jasa sedang berbaik hati kali ya? Ingin juga jasanya dinikmati oleh pihak lain dengan harga yang sangat murah."

Serius. Ingin rasanya saya berpikiran demikian. Tapi tetap saja, otak saya menolak. Duh! Memang sangat ngawur saya ini.

Sempat ingin mencoba jasa tersebut di blog saya yang lainnya. Namun, tetap tidak bisa. Harga murah yang saya baca memang cukup menggiurkan, namun belum ada tindakan untuk membuktikannya. Ini hal yang sangat serius bagi saya karena meskipun blog yang ingin saya ujicoba tidak begitu penting dan juga tidak menghasilkan, tapi tetap saja begitu sangat saya cintai. Hallahhhh.

Maklum, puluhan atau ratusan jam sudah saya habiskan untuk menulis konten sendiri. Jadi, saya memang terlalu protektif agar blog dan segala konten didalamnya juga aman-aman saja. Setidaknya pencapaian dengan tidak adanya penalti dari mesin pencari adalah hal yang patut saya syukuri, meskipun saya juga yakin bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang biasa.

Tapi mau bagaimana lagi. Antara domain yang akhirnya berhasil di beli hasil kerja sendiri dan konten didalamnya sudah terlalu menyatu banget dengan diri saya. Terdengar lebay dan abstrak? Tidak masalah. Saya memang sering menemukan diri saya se-melow ini kalau berbicara hasil kerja sendiri.

Karena saya tahu seberapa banyak yang telah saya korbankan untuk bisa menghasilkan berbagai konten tersebut. Dan saya pun mau menjadi orang pertama yang menjaganya. Mengenai berkualitas tidaknya, saya tidak perlu terganggu dengan hal itu. Masing-masing kita memiliki kualitasnya sendiri-sendiri.

Lebih dari 10 contextual backlink dari belasan blog dengan DA puluhan. Katakanlah 10 artikel saja. Itu berarti Rp. 10.000/artikel. Bagiamana dengan ratusan hingga ribuan backlink yang ditawarkan akan dipasang secara manual? Setidaknya, untuk tiap akun saat login akan memakan waktu 1 menit. Belum lagi logout, belum lagi masang backlinknya. Banyak banget waktu yang harus disisihkan.

Saya kok mikirnya lebih untung jadi driver gojek atau grab ya meskipun kerjanya tidak didalam rumah.

Tapi mau bagimana lagi. Seperti itulah kenyataannya. Seolah proses kreatif dalam menulis itu tidak ada harganya sama sekali. Dan justru bukan orang lain yang menganggapnya remeh, tapi kadang diri kita sendiri yang memulainya.

Flash back ke masa lalu sekitar tahun 2014 atau 2015. Saya pernah mencoba menjual jasa menulis seharga 15ribu atau 20ribu per tulisan. Waktu itu, maksimal kata per artikel adalah 500 atau 750. Tapi biasanya saya lebihkan sampai benar-benar tuntas. Bukan untuk menyenangkan pembeli, tapi justru kepuasan batin sendiri.

Di saat yang sama, harga rata-rata artikel yang sering saya temui berkisar 7ribuan. Mungkin juga lebih dari itu namun tidak saya ketahui informasinya.

Alhamdulilah, ternyata salah satu bisnis di Jakarta menjawab iklan yang saya pasang di OLX. Jadul amat yak pake olx. Tapi begitulah kenyataannya.

Bahkan baru beberapa hari kerja, langsung order tulisan lagi dari tempat yang sama. Lumayanlah.

Harga tulisan saya diatas tentu masih sangat murah sekali. Tidak ada apa-apanya dan tidak ada spesialnya sama sekali.

Namun kembali lagi, di tahun 2018 saat ini yang sebentar lagi akan berakhir, jasa backlink dengan berbagai spesifikasi layanan yang wah justru ternyata masih ada saja. Apa yang sebenarnya terjadi?

Comments