Penggunaan Fa (Wa) dan La Pada Nama di Wakatobi

hamsulbasri.com - Bagi yang belum tahu, memanggil nama seseorang di Sulawesi Tenggara terutama di Wakatobi itu sangat berbeda dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan karena kami menyematkan kata lain sebelum nama orang itu sendiri yang diawali dengan kata Fa (Wa) dan juga La.

Sebenarnya tidak hanya di Wakatobi saja sih, banyak wilayah lainnya di Sulawesi Tenggara yang juga menggunakannya. Namun saya sendiri tidak tahu bagaimana asal usul kedua kata tersebut karena tidak pernah diceritakan atau diajarkan oleh kerabat.

Kepada para orang tua di kampung juga belum pernah saya tanyakan langsung mengenai sejarah kedua kata ini.

Yang jelas...

Jika Anda lahir dan dibesarkan di Wakatobi, peluang untuk mendapatkan nama dengan penambahan tersebut sangatlah besar bahkan sejak anda lahir.

Dalam penggunaannya, Fa atau Wa dipakai sebelum menyebut nama panggilan seorang wanita dan La untuk laki-laki. Sederhananya, ingat saja seperti ini:

Fa/Wa = Wanita
La =Laki-laki.

Jadi, jika nama panggilan Anda adalah Budi (pria), maka di Wakatobi akan di panggil sebagai La Budi. Begitu juga dengan Wati (perempuan), akan dipanggil Wa Wati atau kalau di kampung saya di Pulau Tomia pasti menjadi Fa Wati.

Untuk memanggil nama perempuan, di Wakatobi biasanya menggunakan Fa, bukan Wa. Tapi biasanya dulu, kalau ada teman dari kota (BauBau, Buton, Kendari) yang hanya bisa berbahasa Indonesia, biasanya Fa berubah otomatis jadi Wa.

Yang jelas, Wa dan Fa ini merujuk pada nama panggilan untuk perempuan.

Penggunaan kedua nama tambahan diatas selanjutnya diterapkan pada siapapun yang seumuran atau memiliki umur yang tidak terpaut jauh serta sudah kenal akrab.

Misalnya dalam memanggil seseorang yang seumuran biasanya kan tidak apa-apa jika kita memanggil namanya langsung.

Namun jika misalkan Anda masih anak sekolah (muda) dan memanggil nama guru (tua/berumur) dengan tambahan kata tersebut disertai namanya, itu sama saja Anda sedang mengajak guru tersebut berkelahi. Hehehe.

Akan dianggap tidak sopan jika memanggil orang yang lebih tua dengan dengan tambahan kata diatas serta menyebut namanya langsung. Manurut saya, hal ini memang berlaku umum.

Memang tidak sopan. Apalagi untuk sekelas orang yang sudah sangat tua. Jangan coba-coba deh.

Penggunaan Wa dan La juga bisa mencerminkan sedekat apa Anda dengan seseorang.

Misalnya Anda menggunakannya pada orang yang lebih tua (katakanlah) 10 tahun lebih tua dari Anda. Tidak masalah. Bahkan dengan atau tanpa menyebut namanya sendiri. Yang penting sudah akrab.

Dalam bahasa Tomia dan juga Kab. Wakatobi secara umum, dikenal kata Oe. Kalau diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, maknanya sama dengan kata 'hei' atau bentuk sapaan lain pada seseorang.

Di daerah saya, jika anda ingin memanggil seseorang tanpa menyebut namanya, maka cukup dengan menggunakan kata Oe La atau Oe Wa. Kalau dalam bahasa indonesia mungkin diterjemahkan menjadi; Hei atau hei kamu.

Oe la: Untuk memanggil pria.
Oe fa: untuk memanggil perempuan.

Bagaimana dengan di daerah anda?

Comments